28. Jelek Dulu, Cantik Kini (B)

Hari Ketujuh (7/18)

Sambil menikmati lezatnya es krim, saya pun lanjut mengeksplorasi Şirince. Setelah melewati masjid dan tiba di ujung jalan yang lagi-lagi bercabang dua, saya mengambil arah kiri yang membawaku ke deretan toko-toko sovenir yang tampak lebih menarik dan penuh warna. Setiap toko memiliki barang dagangan masing-masing: mulai dari toko penjajah rempah-rempah yang ditaruh dalam boks-boks dan wadah-wadah bermotif tradisional; kedai-kedai penjual krim wajah serta produk hasil ekstrak minyak zaitun; etalase-etalase penuh stoples berisi asinan zaitun hijau dan hitam; kotak-kotak besar bertabur sabun-sabun yang memiliki bentuk buah-buahan dengan warna khasnya; rak-rak bertata tas wanita, piring, dan mangkuk warna-warni; serta baju-baju dan kain-kain yang digantung dan ditumpuk di depan toko pakaian. Rasanya seperti Continue reading