Tablanusu, Si Idola Baru

 (Cerita ini seharusnya udah saya pos dari bulan Februari kemarin, tapi karena saat itu sibuk mengurusi dokumen-dokumen kelulusan di universitas, jadinya molor sampai detik ini saya dapat kesempatan untuk mengeposnya. Hehe)

Pemandangan di Pantai Tablanusu

Pemandangan di Pantai Tablanusu

Di hari Minggu yang cerah, tepatnya tanggal 19 Februari lalu, saya dan sahabat-sahabat sedang dalam perjalanan menuju salah satu tempat wisata idola baru Jayapura, yaitu Pantai Tablanusu. Kami menyewa mobil dengan duit hasil patungan bersama (RP 500.000) karena Penasaran 🙂 ?? Ayo Klik di Sini

Tamasya ke Pantai Kamboja

Berlari di Jembatan Biru, Pantai Kamboja

Berlari di Jembatan Biru, Pantai Kamboja

Sejak akhir Maret kemarin saya sudah kembali lagi ke Jayapura. Dan kali ini bukan untuk liburan seperti tahun-tahun sebelumnya, melainkan pulang dari rantauan. Hari-hari awal memulai hidup lagi di kampung halaman terasa sedikit janggal; saya merasa asing di kampung halaman sendiri. Saya kangen sekali dengan Bogor dan segala isinya. Apalagi sahabat-sahabat saya di sana. Setelah 4 tahun “berjalan” bersama, akhirnya harus berpisah jua. yuk baca lanjutan ceritanya 🙂

Pengalaman Lucu Berbahasa

       Banyak pengalaman unik yang didapat saat melancong , entah itu pemandangan yang spektakuler dan eksotik, gegar budaya karena perbedaan tradisi, maupun kendala dalam berbahasa. Nah, yang terakhir disebut itu banyak membawa pengalaman lucu saat saya melancong , dan kali ini saya ingin bercerita pengalaman-pengalaman itu dijurnal terbaru ini.

       Saat melancong keluar negeri, bahasa Inggris sangat lah membantu , karena bahasa ini berlaku di sebagian besar negara-negara didunia. Saat saya melancong ke Sing, Malay, dan Thai bulan Juli kemarin pun bahasa Inggris sangat membantu, bagaimana saya harus bertahan hidup di negara orang dengan hanya berbicara bahasa Inggris selama 10 hari , yang diselingi dengan berbicara Bahasa Indo sekali-sekali aja, dan ajaibnya, setelah kembali ke Indo, bahasa Inggris saya makin lancar (Alhamdulillah). Yuk Baca Kelanjutan Pengalaman Lucuku :mrgreen:

Masa-masa SD

Apa kabar semuanya? Wah, rasanya udah bertahun-tahun saya ga ngeblog…hehehe..maaf ya untuk sohib-sohib yang komennya belum saya balas dan ga melancong ke blog kalian. Bukan apa-apa, hanya saja 2 minggu kemarin saya fokus menyelesaikan skripsi saya untuk ngejar sidang tahap 2. Sebenarnya saya sempet-sempetin liat perkembangan di blog saya, hanya aja otak saya udah mumet banget nyari kata-kata untuk skripsi, ngejar-ngejar pembimbing untuk dapat tanda tangan ACC, sampai mengesahkan semua pembayaran sebagai syarat daftar sidang.

Sebagai orang baru di Wipie (panggilan sayang saya pada WordPress), baru kali ini saya nemu tugas berantai yang disebut PR SD. Semula Ed ninggalin jejak di laman saya dengan mengatakan “sedang dipalak preman Kalibata”, pas saya datang kesana, eh ternyata malah dapat bingkisan PR SD ini. Beberapa hari kemudian, Ayah Nieda pun ngasih tugas yang sama. Begitu pun Bang Nando. Hadeeuhh, rasanya udah ga bisa menghindar lagi. Oke lah, saya akan menceritakan masa-masa SD saya beserta SD saya sendiri. Yuk intip masa-masa SDku 😀

Senang + Jengkel Dikerjai Sahabat

Jam tujuh pagi teng saya kaget bangun karena perut saya mules bukan main, hehehe, mungkin karena pengaruh begadang semaleman ngerjain skripsi sambil ngemil gorengan plus temannya yang setia; cabe ijo. Seperti biasa, saya liat hape dulu. Udah ada 3 sms masuk serta 2 panggilan tak terjawab. 3 smsnya sih saya cuekin aja, sedangkan yang nelpon saya pagi-pagi buta tadi adalah nyokap. Hehehe, sebenernya saya ga ada pulsa untuk balas sms maupun nelpon balik, jadinya saya tinggalin aja tuh hape, lipat kasur, dan langsung menuju kamar mandi. Yuk liat gimana saya dikerjai sahabat saya :mrgreen: