Jayapura’s View from Eagle Eyes

     Bagi yang sudah pernah jalan-jalan ke Jayapura, pasti akan terkesima dengan kota pelabuhan ini . Bayangkan, kotanya itu berupa teluk yang dihiasi hamparan cahaya lampu dari rumah penduduk yang menyebar diseluruh sisi bukit . Dan pemandangan paling favorit adalah saat kapal hendak berlabuh di pelabuhan, semua orang pasti akan naik ke ajungan untuk meliat display Jayapura dari kejauhan.
     Ada banyak tempat touristy di kota ini, mulai dari pantai, danau, serta pemandangan dari ketinggian yang mengagumkan. Dan saya akan mulai dari pemandangan-dari-ketinggian.
     Spot favorit saya di Jayapura adalah Skyline; daerah dataran tinggi yang merupakan titik pertemuan antara Kab. Jayapura dan Kec. Abepura. Jalan yang berkelok-kelok merupakan ciri khas tempat ini , dimana salah satu sisinya adalah jurang dengan hutan yang lebat, dan sisi lainnya adalah bukit dengan hamparan rumput (mirip savana) . Mirip dengan jalanan di Puncak Bogor, tapi Skyline lebih yahut karena pemandangan yang ditawarkan adalah laut biru di Teluk Yotefa . Dan, pernahkan kalian makan es kelapa muda sambil disuguhi pemandangan lautan, pantai, dan pulau-pulau kecil sekaligus? Yap, jika belum, kalian akan mendapatkan semua itu di Skyline . Banyak para-para (saung) yang dibangun disisi jurang yang menghadap langsung Teluk Yotefa , dan disini lah pusat kelapa muda terbaik se-Jayapura. Saya sungguh menikmati saat-saat menyegarkan minum es kelapa muda ditengah cuaca Jayapura yang panas, sambil diterpa angin laut yang lembut, serta memandang lautan yang membiru. Lumayan murah, harga satu kelapa berkisar 7 ribu-10 ribu.
     Spot terbaik untuk meliat seluruh Kab. Jayapura adalah dari Jayapura City; tempat yang terletak di puncak bukit ditengah-tengah kota yang merupakan tempat dibangunnya tower stasiun TV . Saat berada ditempat ini, ada beberapa sensasi yang terasa memorable. Pertama, meliat kota yang terhampar luas dibawah bukit benar-benar membuat saya merasa kecil . Kedua, semua aktivitas yang berlangsungdikejauhan bagaikan slow-motion, seakan-akan waktu diatas bukit bergerak lebih cepat daripada pemandangan dibawah . Ketiga, pemandangan dua pulau, Pulau Kosong (Dihuni orang Buton) dan Kayu Pulau (baca: Kayu Pulo, dihuni suku asli Kayu Pulau), serta samudera Pasifik yang membentang luas benar-benar menghipnotis . Dan Keempat, saya sedikit gugup karena saya phobia ketinggian. Haha
     Spot  terbaik lainnya adalah Angkasa, tepatnya dari Taman Cicak (dinamakan taman cicak bukan karena banyak cicaknya, namun karena merupakan tempat orang pacaran, jadinya bila mereka berciuman bunyinya mirip cicak. Haha *serius loh! ). Dari seluruh tempat di Jayapura, Angkasa adalah tempat terbaik yang paling saya sukai  (Kalo udah punya duit banyak, saya pengen bangun rumah disitu. Hehe). Atmosphere di Angkasa sedikit lebih adem karena berada di dataran tinggi, dan tempat ini juga dijadikan pusat perumahan pejabat; mulai dari Rumah Dinas Gubernur hingga kepala kantor. Disini, di Taman Cicak,  juga dijual kelapa muda, pemandangan yang ditawarkan juga laut serta kota Jayapura.  Selain pemandangannya yang aduhai, Angkasa juga menyeramkan loh . Disini ada rumah hantu yang paling beken se-Jayapura. Kalo lewat didepannya, saya selalu tancap gas . Haha. Disini juga terkenal dengan yang disebut Lembah Sunyi. Wuih, dari namanya saja sudah buat saya telan ludah . Sebenarnya itu adalah nama sebuah jalan, namun di sekitar situ memang ada sebuah lembah yang sangat sunyi, hanya ada pepohonan yang menjulang tinggi. Pernah terjadi pembunuhan di situ (pembunuhan akan menjadi topik paling hot di Jayapura bila terjadi, mengingat tindakan kriminalitas itu sangat jarang terjadi disana), makanya kalau kalian ke Jayapura, jangan pernah berkata “Ke Lembah Sunyi yuk!”.
     Bila terus mengikuti jalur di Angkasa, nanti akan sampai dibalik dataran tinggi itu di tempat yang bernama Pasir 2. Disini sebenarnya ga ada apa-apa, cuma pemandangannya itu loh, Samudera Pasifik dengan airnya yang biru membentang luas . Bahkah dikejauhan terliat kabut-kabut yang sedikit menutup pemandangan di ujung cakrawala. Cuma harus hati-hati didaerah sini, soalnya masih sepi. Rumah-rumah juga masih jarang. Jadi kalau mau main kesini, harus rame-rame.
    Spot menarik lainnya adalah pemandangan danau Sentani dari Universitas Cenderawasih . Daerah ini biasa disebut Uncen Atas karena memang merupakan wilayah gedung B yang terletak di bukit. Bentuk kampusnya mirip Udayana di Bali, namun kalo Uncen, jalannya menanjak , dan setiap beberapa meter keatas ada jalan cabang ke kiri maupun kanan menuju gedung fakultas, hingga akhirnya sampai di gedung Rektorat di puncak paling atas. Dan pemandangan indah itu bisa dinikmati dari sini.

79 responses to “Jayapura’s View from Eagle Eyes

  1. banyak yang mengira papua itu udah yang paling pinggir, ternyata kelestarian disana masih terjaga indah, harus diakui jempol itu
    salam kenal gan saya asli Ponorogo kota Reyog, nama saya Aziz biasa dipanggil zendun, jadi mana blognya zendun

  2. Subhanallah…
    Keindahan itu terpahat disana, menunggu lebih banyak lagi orang2 untuk datang mengunjunginya 😀
    Semoga diriku berkesempatan jua melancong kesana 😀

  3. Hmm..setiap kali ke Jayapura, saya selalu terpesona pemandangannya, kata teman saya mirip Hongkong.
    Indah…berbukit-bukit, dengan teluk atau danau menghampar….

  4. yampuuuuun,, selain pelancong,, kakak juga berbakat menjadi potografer,, hahaha
    baguuuuuus,, the next destination is jayapura ,,
    harus ada guide nih klo ke sana,, haha

  5. ..
    aku doain deh semoga punya banyak duit trus bangun rumah di angkasa.. Amiin..
    tempatnya emang keren banget sob.. 😉
    tapi biaya hidup disono agak mahal ya kayaknya.. ^^
    ..

  6. waduh boro-boro pergi ke jayapura. ke sumatera dan kalimantan pun saya belum pernah

    keren yah pemandangan dari atas bukit itu
    gedein lagi gambarnyao m biar lebih jelas 😛

  7. wahh.. jayapura indah juga ya..
    kalo begitu saya mesen tiket kreta dulu lah,, mau hanimun sama ayank mikha ke sana. #eeaaaa

    *emang ada kereta ke jayapura*

  8. Pingback: Pemandangan Jayapura oleh Fier..hehehe | Eat, Pray, Travel!

Leave a reply to belo elbetawi Cancel reply